Kingdom Hearts - Unavailable

Komunikasi Antar Kelompok

Umumnya, disepakati bahwa jika jumlah pelaku komunikasi lebih dari tiga orang, cenderung dianggap komunikasi kelompok atau lazim disebut komunikasi kelompok saja. Sedangkan, komunikasi kelompok besar biasa disebut sebagai komunikasi public atau komunikasi massa. Jumlah manusia pelaku komunikasi dalam komunikasi kelompok, besar atau kecilnya, tidak ditentukan secara matematis, tetapi bergantung pada ikatan  emosioanal pada anggotanya.
Dalam komunikasi kelompok, komunikator relatif mengenal komunikan, dan demikian juga antar komunikan. Bentuk komunikasi kelompok kecil, misalnya pertemuan, rapat, dan lain-lain. Komunikasi kelompok kecil pasti melibatkan komunikasi antar pribadi sehingga teori komunikasi antar pribadi juga berlaku disini. Umpan balik yang dapat diterima dengan segera menentukan penyampaian pesan berikutnya. Namun, pesan relatif lebih terstruktur daripada komunikasi antarpribadi, bersifat formal maupun informal. Komunikasi kelompok sering kita temui dalam keluarga, tetangga, teman dan kerabat, atau kelompok diskusi. Komunikasi kelompok dapat terjadi didalam kelompok dan juga antar-kelompok.
Sekelompok orang yang menjadi komunikan itu bisa sedikit, bisa banyak. Apabila jumlah orang yang dalam kelompok itu sedikit yang berarti kelompok itu kacil, komunikasi yang berlangsung disebut komunikasi kelompok kecil (smaal group communicaton) : jika jumlahnya banyak yang berarti kelompoknya besar dinamakan komunikasi kelompok besar (large group communication).
Sehubungan dengan itu sering timbul pertanyaan, yang termasuk komunikasi kecil itu jumlah komunikannya berapa orang, demikian komunikasi kelompok besar.[2] Apakah 100 orang atau 200 orang termasuk kelompok kecil atau kelompok besar ? secara teoritis dalam komunikasi untuk membedakan komunikasi kelompok kecil dari komunikasi kelompok besar tidak didasarkan pada jumlah komunikan dan hitungan secara matematik, melainkan pada kualitas proses komunikasi.
Pengertian kelompok disitu tidak berdasarkan pengertian psikologi melainkan pengertian komunikologis, misalnya sejumlah kecil orang-orang yang sedang mendengarkan pidato tukang obat di pasar, secara psikologis bukan merupakan kelompok, melainkan kerumunan orang yang berkumpul bersama-sama untuk sesaat. Bagi ilmu komunikasi kelompok, sejumlah orang yang menjadi komunikan.
Apakah itu komunikasi kelompok kecil atau komunikasi kelompok besar bergantung pada kualitas proses komunikasi. Karekteristik yang membedakan komunikasi kelompok kecil dan kelompok besar dapat dikaji dalam paparan berikut ini :

a.    Komunikasi Kelompok Kecil 
Komunikasi kelompok kecil( small/ micro group communication) adalah komunikasi yang :
  • Ditujukan kepada kognisi komunikan
  • Prosesnya berlangsung secara dialogis
Dalam komunikasi kelompok kecil komunikator menunjukkan pesan kepada benak atau pikiran komunikan, misalnya : kuliah, ceramah, diskusi, seminar, rapat, dan lain-lain. Dalam situasi komuikasi seperti itu berperan penting. Komunikan akan dapat menilai. Logis tidaknya untuk komunikator.
Ciri yang kedua dari komunikasi kelompok kecil ialah bahwa prosesnya berlangsung secara dialogis, tidak linear, melainkan sirkular. Komunikan dapat menanggapi uraian komunikator, biasa bertanya jika tidak mengerti, dapat menyanggah bila tidak setuju, dan lain sebaginya.
Dalam kehidupan sehari-hari begitu banyak jenis komunikasi kelompok kecil antara lain : seperti telah di singgung di atas, seperti rapat (rapat kerja, rapat pimpinan, rapat mingguan), kuliah, ceramah, brifing penataran, loka-karya, diskusi, panel, forum, simposium, seminar, konferensi kongres, curah saran (brainstorming), dan lain-lain.

b.   Komunikasi Kelompok Besar
Sebagai kebalikan dari komunikasi kelompok kecil, komunikasi kelompok besar (large/ macro group communication) adalah komunikasi yang :
  • Ditujukan kepada efeksi komunikan
  • Prosesnya berlangsung secara linear
Pesan yang disampaikan oleh komunikator dalam situasi komunikasi kelompok besar, ditujukan kepada efeksi komunikan, kepada hatinya atau kepada perasaannya, contoh untuk komunikasi kelompok besar adalah misalnya rapat raksasa di sebuah lapangan. Jika komunikan pada komunikasi kelompok kecil umumnya bersifat homogeny (antara lain sekelompok orang yang sama jenis kelaminnya, sama pendidikannya, sama status sosialnya), maka komunikan pada komunikasi kelompok besar umumnya bersifat heterogen : mereka terdiri dari individu-individu yang beraneka ragam dalam jenis kelamin, usia, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, agama, dan lain sebagainya.
Mereka yang heterogen dalam jumlah yang relatif sangat banyak dan berada disuatu tempat seperti disebuah lapangan seperti itu, dalam psikologi disebut massa yang dipelajari oleh psikologi massa. Dalam situasi seperti itu, khalayak yang diterpa suatu pesan komunikasi masa menanggapinya lebih banyak dengan perasaan ketimbang pikiran. Mereka tidak sempat bepikir logis tidaknya pesan komunikator yang disampaikan kepadanya. Oleh karena pikiran didominasi oleh perasaan, maka dalam situasi kelompok besar terjadi apa yang dinamakan “cointagoin mentale” yang berarti wabah mental. Seperti halnya dengan wabah yang cepat menjalar, maka dalam situasi komunikasi seperti itu jika satu orang menyatakan sesuatu akan segera diikuti oleh anggota kelompok lainnya secara serentak dengan serempak. Misalnya orang yang berteriak : “ hidup bapak pembangunan “, diikuti oleh seluruh khalayak secara serentak.
Komunikator yang muncul dalam situasi kelompok besar yang menghadapi massa rakyat dinamakan orator atau retor, yang mahir memukau khalayak. Ia menyampaikan pesannya dengan suara keras dan lantang, nadanya bergelombang, tidak monoton, dan kata-katanya bombass. Khalayak tidak diajak berpikir logis, melainkan perasaan gairah seperti halnya dengan pidato Hilter di Studium Neurenberg semacam perang Dunia II, dalam situasi komunikasi seperti itu terjadi apa yang disebut atau penjalaran semangat yang bernyala-nyala, sejenis histeris atau hiptonis secara kolektif mempengaruhi pikiran dan tindakan.
Proses komunikasi kelompok besar bersifat linear, satu arah dari yang satu ke titik lain, dari komunikator ke komunikan. Tidak seperti komunikasi kelompok kecil yang seperti telah diterangkan tadi secara langsung secara sirkular, dialogis, bertanya jawab. Dalam pidato di lapangan amat kecil kemungkinannya terjadi dialog antara seorang orator dengan salah seorang khalayak massa.

No comments:

Post a Comment